Desa Gajihan Pati Meriahkan Sedekah Bumi Dengab Kirab Budaya

media suara kita
0

 

Mediasuarakita.com

PATI-Tradisi bukan sekadar kenangan, tetapi juga cermin identitas dan harapan. Itulah yang tampak dalam rangkaian sdekah bumi di Desa Gajihan, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Kamis (15/5/25).


Kegiatan adat ini disambut antusias warga dari seluruh penjuru Desa, membuktikan bahwa budaya lokal masih menjadi denyut kehidupan masyarakat.


 Sejak pagi, masyarakat telah berkumpul di titik awal arak – arakan. Empat gunungan yang berisi hasil bumi dari padi, jagung, cabai, hingga umbi -umbian – diarak keliling Desa


Masyarakat tampak antusias menyambut iring -iringan, lengkap dengan pakaian adat dan musik tradisional.


“Ini adalah bentuk rasa syukur kami. Panen lancar, rezeki mengalir, dan warga sehat. Maka kami persembahkan gunungan ini sebagai ucapan terima kasih kepada Tuhan,” ujar Kepala Desa Gajihan, Susilo Yudianto dihadapan mediagroupcyber.com.


Kebersamaan menjadi pemandangan utama dalam kegiatan ini. warga lintas usia dan profesi bahu – membahu menyukseskan acara.


Beberapa pemuda Desa bertugas sebagai pengatur arak – arakan, sementara para ibu sibuk di dapur umum menyiapkan jamuan tradisional.


Selain arak – arakan, malam ini akan digelar wayang kulit sebagai hiburan utama. Pertunjukan ini menghadirkan dalang lokal yang sudah berpengalaman.


Keesokan harinya, akan dilanjutkan dengan pentas ketoprak, dan ditutup dengan pertunjukan jaranan pada Sabtu (17/5/25).“Wayang kulit itu sakral bagi kami. Selain hiburan, ia juga sarana edukasi moral,” jelas Susilo.


Warga Desa mengaku bangga, karena sedekah bumi masih dilaksanakan dengan semangat penuh.


“Saya pulang kampung dari Semarang hanya untuk ikut acara ini. Rasanya adem lihat kebersamaan warga,” ujar Arif, pemuda perantau.


Kegiatan ini juga memberikan dampak ekonomi. Sejumlah pedagang kecil menjajakan jajanan tradisional, mainan anak, hingga pakaian batik.


Omzet mereka meningkat drastis dibanding hari biasa. “Baru jam 2 siang, gorengan saya sudah habis. Laris manis,” kata Bu Lastri, penjual camilan keliling.


Tak hanya warga lokal, pengunjung dari Desa tetangga pun ikut menyemarakkan acara. Mereka penasaran ingin melihat langsung prosesi adat dan menikmati hiburan rakyat yang autentik.


Kepala Desa Gajiham menjadikan sedekah bumi sebagai agenda wisata tahunan.“Jika dikelola profesional, bisa menarik wisatawan.


Ini bukan sekadar budaya, tapi juga potensi ekonomi dan promosi desa,” ucap Susilo Yudianto


Tradisi sedekah bumi di gajihan adalah bukti bahwa kekuatan budaya bisa menyatukan banyak pihak, dari generasi tua hingga muda.


Dengan semangat gotong royong dan pelestarian, Desa Gajihan tak hanya melestarikan budaya, tetapi juga membangun masa depan yang harmonis.


(gibas).

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)